Jumat, 23 Mei 2014

SISTEM BAHAN BAKAR

01.17 Posted by Unknown No comments




SISTEM BAHAN BAKAR
Fungsi system bahan bakar adalah : menyediakan bahan bakar untuk pembakaran.
Bensin dialirkan dari tangki melalui saringan, selang dan pipa hisap (suction tube). Bensin yang sudah dsaring dikirim ke karburator oleh pompa bahan bakar, dan karburator mencampurnya dengan udara dengan suatu perbandingan tertentu menjadi camppuran udara dan bahan bakar. Sebagian campuran udara dan bahan bakar menguap dan menjadi kabut saat mengalir melalui intake manifold silinder-silinder.

FUEL TANK (TANGKI BAHAN BAKAR)
fungsi : Menampung sementara bensin.
Fuel tank terbuat dari pelat baja tipis. Tangki diletakkan dibawah atau bagian belakang kendaraan untuk mencegah benturan. Bagian dalam dilapisi dengan bahan anti karat. Tangki bahan bakar dilengkapi dengan pipa untuk pengisian bensin, baut penguras (drain plug) untuk mengeluarkan bensin, dan sebuah alat pengukur (fuel sender gauge) yang dapat menunjukkan jumlah  bensin yang tersimpan di dalam tangki. Selain itu di tangki dibagi bagi menjadi beberapa bagian dengan pemisah (separator). Pemisah –pemisah ini berfungsi sebagai “damper” bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila berjalan di jalan yang kasar.

FUEL FILTER (SARINGAN BAHAN BAKAR)
Fungsi : memisahkan kotoran dan air dari bahan bakar agar tidak ikut masuk ke karburator dan menyumbat saluran saluran yang kecil, jet-jet, nosel dan sebagainya.
Saringan bensin yang tersumbat akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengiriman bahan bakar ke karburator saat dibutuhkan mesin pada kecepatan tinggi atau pada beban yang besar


FUEL PUMP (POMPA BAHAN BAKAR)
Fungsi : untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke karburator karena letak tangki yang lebih rendah dari karburator
Ada dua tipe pompa bensin, yaitu tipe mekanik dan type elektrik. Pompa bahan baker type mekanik menggunakan diaphragma dan biasannya digunakan pada mesin yang menggunakan karburator. Pompa bahan bakar type elektrik dipakai pada mesin yang menggunakan system EFI.




Fungsi karburator adalah :
  1. Menyediakan campuran bahan bakar dan udara yang tepat pada berbagai macam kondisi kerja mesin
  2. Mengabutkan campuran bahan bakar dan udara
Start temperature 00 C
1 : 1
Putaran lambat
12 – 13 : 1
Putaran sedang
16
-8 
: 1
Start temperature 200 C
5 : 1
Akselerasi
8 : 1


Saat Idling
11 : 1
Putaran max
12 – 13 : 1


SISTEM SISTEM PADA KARBURATOR
1. Sistem Pelampung                                                 7. Choke system (sistem cuk)
2. Sistem stasioner dan kecepatan lambat                   8. Fast idle mechanisme
3. Primary hight speed system                                    9. Termostatik valve
4. Secandary Hight speed system                               10 Positive crankcase ventilation (PCV)
5. Power system (system tenaga)                               11 Fuel cut off system
6. Acceleration syatem (system akselerasi)

FLOAT SYSTEM (SISTEM PELAMPUNG)
Fungsi : menjaga agar bensin di ruang pelampung tetap ada.

Ketika bensin di ruang pelampung penuh, maka pelampung akan terangkat ke atas dan mendorong needle valve untuk menutup saluran bahan bakar dari pompa ke ruang pelampung.
Ketika bensin di ruang pelampung kosong, maka pelampung akan turun dan mengakibatkan needle valve juga turun dan  membuka saluran bensin dari pompa ke ruang pelampung.



 
AIR VENT TUBE
fungsi : mempertahankan agar tekanan udara di ruang pelampung (B) sama dengan tekanan udara di air horn (C).Jika air vent tube tersumbat dan saringan udara juga buntu, tekanan di dalam air horn menjadi lebih rendah daripada ruang pelampung. Akibatnya jumlah bahan bakar yang disalurkan melalui nosel utama bertambah. Ini akan mengakibatkan campuran menjadi kaya dan kemampuan mesin menurun. Untuk itu air vent tube harus dijaga jangan sampai tersumbat.


SISTEM STASIONER (KECEPATAN LAMBAT)
Bila mesin berputar idling
bila throtle ditutup, maka vakum yang terjadi di bawah throtle besar. Hal ini menyebabkan bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleeder keluar dari idle port ke intake manifold dan masuk ke dalam silinder













 

  
PRIMARY HIGH SPEED SYSTEM
Primary high speed system berfungsi untuk mensupply bahan bakar  pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan sedang dan tinggi.
Pada saat throtle primary terbuka, maka kecepatan udara yang di venturi bertambah. Sehingga akan terjadi perbedaan tekanan padaujung nosel dan ruang pelampung dimana tekanan pada ujung nosel lebih rendah dari pada ruang pelampung. Akibatnya bahan bakat di dalam ruang pelampung mengalir, dan sebelum keluar melalui nosel dicampur udara dari air bleeder. Setelah keluar dari nosel campuran tadi diotomisasi oleh udara dari air horn dan akhirnya masuk ke dalam silinder.


Skema aliran bahan bakar dan udara pada Primary High Speed System





SECONDARY HIGH SPEED SYSTEM
Primary high speed system bekerja pada saat mesin bekerja pada beban ringan dan jumlah udara yang masuk sedikit. Tetapi bila supplay campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder oleh primary high speed tidak cukup, pada beban yang berat atau pada kecepatan tinggi, maka secondary high speed akan bekerja.
Secondary high speed system dirancang sama seperti primary hight speed system, tetapi karena secondary high speed system direncanakan untuk bekerja bila mesin membutuhkan output yang besar, maka ukuran (diameter) dari nosel, venturi dan jet dibuat lebih besar dari pada primary high speed system.





















Bila mesin berputar pada putaran rendah, vacum yang dihasilkan oleh bleeder pada primary masih lemah, sehingga vacum di dalam rumah diaphragma juga masih lemah, dan secondary throtle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle valve terbuka, vacum akan timbul pada rumah diaphragma menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal ini menyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan bakar keluar dari secondary nozzle.
Catatan :
Jika gasket diapragma rusak, vacum yang cukup kuat untuk membuka secondary throttle valve tidak dihasilkan di dalam rumah diaphragma, maka tenaga mesin akan turun.

POWER SYSTEM (SISTEM TENAGA)
Jika mesin harus mengeluarkan tenaga yang lebih besar, maka bahan bakar harus ditambahkan lebih banyak ke primary high speed system. Sistem yang bertugas menambah campuran udara dan bahan bakar saat mesin mendapat beban adalah sistem tenaga / power system.
Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit (pada bagian ringan) kevacuman dalam intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisappada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring B menahan power valve, sehingga power valve menutup.
Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka kevacuman pada intake manifold berkurang, dan power piston terdorong ke bawah karena power valve spring A sehingga power valve terbuka. Bila ini terjadi, bahan bakar akan disupplay dari power jet dan primary main jet ke sistem kecepatan tinggi, sehingga campuran menjadi kaya.

ACCELERATION SYSTEM (SISTEM PERCEPATAN)
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, maka throttle valveakan terbuka secara tiba tiba, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Tetapi karena bahan bakar lebih berat, maka bahan abakar datang terlambatsehingga campuran manjadi terlalu kurus. Padahal pada saat ini membutuhkan campuran yang kaya.untuk itu pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan



 

Cara kerja :
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba tiba, plunyer pump bergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di bawah plunyer pump. Akibatnya bahan bakar akan mendorong steelball outlet dan discharge weight kemudian bahan bakar keluar ke primary venturi melalui pumpjet.
Setelah melakukan penekanan tersebut, plunyer pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di bawah plunyer sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap melalui stell ball inlet dan sistem percepatan siap dipakai kembali.

CHOKE SYSTEM (SISTEM CHOKE)
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun di dinding intake manifold, karena intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus, sehingga sukar dihidupkan. Sistem cuk membuat campuran menjadi kaya (1:1) pada saat mesindingin.
Sistem cuk ada dua type yaitu otomatic dan manual.
  1. Type manual
Pada manual choke, untuk membuka dan menutup katup choke digunakan mekanisme linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Jadi bila pengemudi akan membuka dan menutup katup cuk cukup manarik atau menekan tombol cuk yang ada pada instrument panel.
  1. Automatic Choke
Pada automatic choke, katup cuk membuka dan menutup secara otomatic tergantung dari temperatur mesin.
CARA KERJA :
Pada saat mesin di start :
Katup cuk akan tertutup rapat pada saat temperatur mencapai sekitar 25 derajat celcius oleh pegas thermosthatic (bimetal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk tertutup, maka akan terjadi kevakuman di bawah katup cuk. Hal ini akan mengakibatkan bahan bakar disalurkan ke primari low dan hight speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya.
Setelah distart :
Bila mesin distart, pada terminal ”L” timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi ”ON”. Akibatnya arus dari ignition swicth mengalir melewati choke relay menuju ke masa electric heat coil. Bila electric heat coil membara / panas maka bimetal element akan mengembang dan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari elctric heat coil, bila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah pegas telah mencapai 100 derajat celcius).

CATATAN :
  1. PTC Thermistor = Positive Temperature Coeficient Thermistor. Sifat dari PTC adalah bila temperatur naik, maka harga tahanannya naik.
  2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan, campuran akan kaya, hal ini akan menyebabkan putaran mesin menjadi kasar. Pada kondisi seperti ini pemakaian bahan bakar menjadi boros.



FAST IDLE MECHANISM
ntuk menghidupkan mesin pada saat temperatur rendah, sangat diperlukan campuran yang kaya, akan tetapi untuk mendapatkan putaran idling yang baik pada saat temperatur rendah maka putaran idling perlu dinaikkan. Untuk ini fast idle mechanism ditambahkan pada karburator untuk membuka katu throtle valve agar putaran mesin bertambah.





















0 komentar:

Posting Komentar